JAKARTA, iNews.id – Naskah stand up comedy Cak Lontong berikut pernah ditampilkan di depan Presiden Joko Widodo. Mengulas tentang kehebatan Indonesia, komedian asal Surabaya itu mampu mengocok perut penonton.
Cak Lontong memang dikenal sebagai komedian dengan baku terstruktur dengan logika absurd. Maka dari itu, tak mengherankan jika pria 53 tahun tersebut kerap diundang di acara-acara formal untuk mengisi sesi pertunjukan stand up comedy.
Adapun naskah stand up comedy Cak Lontong, seperti dikutip dari channel YouTube Official iNews, Selasa (7/11/2023), adalah sebagai berikut.
Naskah Stand Up Comedy Cak Lontong
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera.
Saya Cak Lontong. Salam lemper.
Pak Jokowi, lama saya tidak bertemu Bapak. Terakhir saya ketemu pak Jokowi, waktu terakhir Bapak ketemu saya itu pak ya.
Menurut saya, kita harus bangga menjadi bangsa yang besar, bangsa Indonesia. Kita bisa bertahan di pandemi di mana banyak negara maju sekalipun sangat terguncang dan kondisi yang mungkin di bawah kita.
Saya melakukan survei karena tadi Bapak Presiden mengawali dari survei juga. Saya melakukan survei bahwa ekonomi kita ini secara fundamental sangat kuat. Boleh tepuk tangan untuk Indonesia.
Sangat kuat!
Saya melakukan survei bahwa pengangguran di Inggris dan Jerman itu lebih tinggi dibanding pengangguran di Indonesia.
Ini saya survei rata-rata pengangguran di Inggris dan Jerman itu yang 10-15 centi lebih tinggi daripada pengangguran Indonesia.
Jadi kenapa pengangguran di sana lebih tinggi, ini menunjukkan bahwa fundamental ekonomi kita sangat luar biasa.
Tepuk tangan untuk Indonesia.
Ini harus kita pertahankan, jangan sampai pengangguran di Indonesia lebih tinggi daripada pengangguran di Eropa.
Artinya apa? Jangan biarkan orang seperti saya nganggur. Karena kalau orang seperti saya nganggur, ada kemungkinan pengangguran di Indonesia lebih tinggi daripada pengangguran di Eropa.
Terus terang buat saya dan keluarga, uang itu nomor 6. Nomor 1 sampai 5 Pancasila.
Jadi perlu Bapak Ibu ketahui setelah Pancasila saya langsung mikir uang.
Saya ingin sampaikan kita ini harus bangga menjadi bangsa Indonesia, bangsa yang besar. Saya bangga menjadi warga negara Indonesia. Saya tidak tahu apakah Indonesia bangga punya warga seperti saya.
Tapi ingin saya sampaikan begini bapak ibu, Amerika negara adikuasa yang disebut seperti itu pun ada karena Indonesia.
Bapak Ibu pasti tidak percaya. Amerika ada gara-gara Indonesia.
Bapak Ibu percaya? Saya juga… awalnya Pak, tapi Mari kita belajar sejarah dulu.
Dulu, ada Ratu Spanyol memerintahkan seorang berkebangsaan Italia, Christopher Columbus. Waktu itu memang yang jago masalah navigasi kelautan bangsa Italia. Christopher Columbus waktu itu diperintah Ratu Spanyol membawa armada mencari rempah-rempah.
Rempah-rempah itu nilainya seperti emas masa itu. Makanya bangsa Eropa mengejar salah satu tujuannya adalah Indonesia sebagai penghasil rempah-rempah terbesar di dunia dan India.
Di perjalanan, nyasar armada ini dan ketemu sebuah benua. Itulah Amerika. Bayangkan kalau waktu itu tidak ada perintah Ratu Spanyol untuk mencari rempah-rempah ke Indonesia dan India, mungkin sampai sekarang Amerika belum ada yang nemu. Jadi Amerika ada gara-gara Indonesia.
Napoleon Bonaparte di masa itu yang terhebat terkuat pasukannya di Eropa, Prancis jatuh menyerah kalah gara-gara Indonesia.
Ini banyak yang tidak tahu. Mari kita belajar sejarah, pada waktu itu tahun berapa saya lupa. Saya yakin Napoleon juga lupa itu tahun berapa.
Pada masa itu, Napoleon akan menyerang salah satu negara termasuk negara kecil di Eropa akan diserang. Dalam hitungan di atas kertas, seharusnya itungan berapa hari sudah bisa dikuasai.
Ketika Napoleon sudah siap menyerang, apa yang terjadi ada sebuah gunung di Indonesia waktu itu disebut gunung Samalas (sekarang kita menyebut dengan Gunung Tambora) meletus dan masuk 5 letusan terdahsyat di era modern gunung berapi di dunia.
Efek yang terjadi apa? Eropa yang harusnya belum musim dingin gara-gara gunung Samalas meletus tiba-tiba musim dingin, turun salju. Napoleon sebagai penyerang tidak siap dengan perubahan iklim yang mendadak.
Sebagai yang diserang, tuan rumah lebih siap menghadapi iklim. Akhirnya Napoleon kalah gara-gara gunung Samalas di Indonesia.
Meletus di Indonesia, tapi Napoleon yang di Eropa menyerah. Itulah hebatnya Indonesia.
Kita pengen negara Eropa mana yang menyerah, kita tinggal pilih gunung berapi mana yang kita letuskan, kita punya banyak stok gunung berapi.
Makanya tidak boleh ada negara yang sombong dengan Indonesia.
Saya pernah mewakili Indonesia diskusi negara ASEAN. Saya tidak tahu tiba-tiba saya di sana, dipaketkan kayaknya saya.
Vietnam itu yang negara merdekanya aja sama Indonesia duluan Indonesia, tapi sempat meremehkan prestasi sepak bola Indonesia.
Saya katakan sebagai wakil negara Indonesia, jangankan negara Asia Tenggara, negara di seluruh dunia satu pun nggak boleh sombong soal sepak bola dengan Indonesia.
Brasil juara dunia 5 kali, Jerman 4 kali, Italia 3 kali boleh, tetapi mereka tidak boleh sombong.
Karena apa? Brasil pernah kalah dari Jerman, Jerman sering kalah dari Italia, Italia juga sering kalah dari Brasil.
Tiga negara juara dunia saling mengalahkan, tapi belum satu pun tiga negara tadi berhasil mengalahkan Timnas Indonesia.
Siapa yang tidak terkalahkan? Indonesia!
Kita pertahankan! Jangan pernah mau bertanding dengan mereka supaya kita tidak terkalahkan.
Itulah bagaimana kita optimis dengan cara minimalis
Editor : Komaruddin Bagja
Follow Berita iNews di Google News
Bagikan Artikel: