JAKARTA, iNews.id – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat Selina Akwan mengatakan, selama pandemi Covid-19 sebenarnya daerah tersebut tidak merasakan dampak yang signifikan. Hal ini karena sumber daya alamnya yang melimpah, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan lingkungan untuk kebutuhan sehari-hari.
“Itu karena sumber daya alamnya cukup, antara lain ikan, sagu dan lain-lain,” ujarnya dalam podcast Aksi Nyata bersama Partai Perindo bertajuk Sagu Cita Rasa Istimewa Indonesia Bagian Timur, Selasa (13/12/2022).
Disebutkannya, masyarakat di Papua sudah terbiasa makan sagu. Padahal, rasa dan kandungan vitamin sagu tidak jauh berbeda dengan singkong, sehingga masyarakat Papua tidak masalah jika terus mengonsumsinya.
Selain sagu, ada makanan pokok masyarakat Teluk Wondama lainnya. Salah satunya adalah ubi jalar yang memiliki kebun cukup banyak dan mudah didapat.
Sedangkan untuk inovasi dari sagu sendiri, lanjut Selina, masyarakat Teluk Wondama mengolahnya menjadi beberapa jenis makanan seperti mie hingga es krim dari tepung sagu.
“Saya belajar membuat es krim, makanan penutup, kerupuk sagu,” jelasnya.
Pengetahuannya tentang pengolahan sagu dibagikan kepada perempuan di Papua Barat. Alhasil, hasil olahan sagu bisa dijual dalam kemasan menarik dan memulihkan kondisi ekonomi masyarakat Papua Barat.
“Itu yang kita harapkan, bagaimana memajukan perempuan di Papua secara merata,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, sebagian besar warga di Wondama adalah petani karena memiliki lahan yang sangat luas, salah satunya adalah petani sagu. Kemudian para nelayan, karena ikan di daerah itu juga cukup banyak. Selain itu, beberapa di antaranya juga menjadi ASN.
Editor: Elvira Anna
Bagikan Artikel: