liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
  • Fri. Sep 22nd, 2023

EDBURSA.COM

BERITA TERKINI HARI INI

3 Contoh Materi Stand Up tentang Masa Kecil, Bikin Penonton Tertawa Terbahak-bahak

4 Contoh Teks Stand Up Comedy Sindiran dalam Berbagai Tema

JAKARTA, iNews.id – Contoh materi stand up tentang masa kecil berikut patut untuk disimak. Sebagaimana materi komedi tunggal pada umumnya, pembaca akan dibuat tertawa terbahak-bahak dengan naskah ini.

Selain mengedepankan unsur komedi, materi stand up dibuat dengan struktur premis dan punchline. Pembawaan juga menjadi unsur yang penting agar makna dari materi dapat tersampaikan dengan baik.

Adapun 3 contoh materi stand up tentang masa kecil adalah sebagai berikut.

Contoh Materi Stand Up tentang Masa Kecil

Contoh pertama

Halo, berbicara tentang masa kecil, masa kecilku bisa dibilang menyedihkan. Kenapa dibilang menyedihkan? Karena yang menyenangkan itu ketika orang yang kita sayangi, menyayangi kita balik hahaha.

Saya katakan menyedihkan karena masa kecil saya dipenuhi dengan penderitaan. Pernah waktu musimnya main kelereng, saya main bersama teman teman dan kejadian yang paling menyedihkan adalah saat kelerengnya tertelan.

Lepas itu, saya pulang dengan wajah penuh misteri. Ditanyalah saya oleh ibu, “Kenapa pulang-pulang wajahnya sedih?” 

Temen-temenku menjawabnya dari belakangku, “Kelerengnya ditelan tadi bu.”

Mendengar itu, saya langsung menundukkan kepala takut dimarahi. Ternyata ibu tidak marah sama sekali. Ibu malah menyuruh saya makan yang banyak dan berkata, “Habis makan nanti kalau buang air besar, perhatikan ya kelerengnya ikut keluar tidak.” 

Aku pun langsung makan dan pergi ke sungai. Maklum zamanku dulu WC masih belum ada di kampungku. Kebanyakan sungai lah yg menjadi tempat pembuangan akhir.

Sesampainya di sungai, aku mulai deh berak dan teringat dengan kata ibu untuk melihat apakah kelerengnya ikut keluar. Pas berak udah keluar, aku liat.

Pikirku, “Ke mana kelerengnya ya kok nggak kelihatan?” 

Karena nggak kelihatan, setiap berak yang keluar aku ambil dan aku hancurkan hahaha. Ada satu yang menggumpal berbentuk bulat, aku bawa pulang karena ku pikir kelereng.

Bulatan itu aku pulang dan aku tunjukkan pada ibu. Aku pun dimarahi ibuku habis-habisan.

Contoh kedua

Halo,…….Selamat (siang/sore/malam/pagi)

Kenalin… nama saya Gondes. Singkatan dari gondrong ndeso.

Sudah tahu ya? (menunggu audiens koor: “Huuu….”) Ya, udah… kalo gitu saya pamit…

Biarpun ndeso, saya adalah mantan murid yang dulu juga pernah duduk di bangku sekolah. Sayang sekali, bangkunya digerogoti rayap. Terpaksa saya duduknya lesehan.

Tapi maaf, saya tak mau dibilang pernah makan sekolahan. Karena saya bukan rayap. Hanya mirip aja…

Ini serius… Waktu saya sekolah dulu sistem pendidikannya lain. Dulu nggak ada yang namanya uang gedung… uang bangku… uang pangkal… dan uang lainnya kayak sekarang. Ada juga uang tikar dan uang gopek gambar monyet. (Diam sejenak, kasih kesempatan beberapa penonton ketawa. Poin yang kadang terlupa oleh comic saat pentas stand up comedy)

Tuh, mbahnya (monyet) pada ketawa.

Itu sebabnya banyak kursi di kelas yang rusak. Terpaksa diganti tikar. Dan kalo udah duduk di atas tikar tuh, bulu kuduk jadi merinding semua. Beneran. Soalnya, tikarnya itu bekas dipakai buat alas orang meninggal alias mayat! Hii… serem!!

Tapi murid-murid jaman dulu tuh punya sopan santun dan rasa hormat pada guru serta kreatif banget. Misalnya nih, pas gurunya datang. Para murid berebut membawakan tasnya. Tentu saja sambil ngintip bocoran soal ujian di dalamnya…

Kalo murid jaman alay mah beda. Liat gurunya datang bawa tas besar, bukannya bantuin malah diketawain sambil bisik-bisik, “tuh, si botak lagi bawa kompor gas. Cepetan panggil pemadam kebakaran.”
Itu kan kurang ajar bingits namanya? Pake nyindir Indro Warkop lagi…

Contoh lainnya nih. Jaman dulu, bu guru cerewet dan galak itu ditakuti murid. Sekarang, bu guru cerewet dan galak itu… ditakuti suaminya.

Iya. Ortu jaman dulu tak bakalan nuntut kalo misalnya anaknya dipukul pake penggaris karena nakal atau tak ngerjain Pe-eR. Mereka sadar, guru tak mungkin mukul muridnya sendiri jika tak berbuat kesalahan alias terpaksa. Si murid juga tak bakalan berani mengulangi kesalahannya kembali. Kecuali… terpaksa!!

Jaman masa kini? Jangankan dipukul pake penggaris, dipelototin dikit aja langsung lapor ke komnas perlindungan anak. Katanya yang diancamlah… Yang melakukan perbuatan tidak menyenangkanlah… Udah gitu, pake ngundang wartawan lagi. Kan kasihan para guru yang matanya belok.

Tapi emang tak bisa dibandingin masa dulu ama masa sekarang. Pola pendidikan kan juga harus ngikutin perkembangan jaman. Tak mungkinlah di era internetisasi ini kita stagnant kayak jaman dulu. Misalnya nih, pas pelajaran biologi. Guru bio ngasih tugas, besok harus bawa contoh tanaman obat. Saya dulu nyari temulawak, kunyit, lengkuas di kebon atau sawah.Beda ama sekarang. Disuruh bawa tanaman obat, nyarinya di apotek

Ya, emang bener sih. Di apotek emang banyak tanaman obat, tapi dalam bentuk ekstrak kapsul.

Yang paling lucu tuh, ponakan saya. Waktu teman-temannya sibuk nyari kunyit buat tugas praktek di sekolah, dia malah asik internetan. Waktu saya tanya, kenapa tak nyari bareng teman-teman? Dia jawab, “Ini juga lagi nyari, Om. Di Google…”

Ngomong soal Google, saya ingat materi stand up comedy tentang pendidikan paling ngaco yang pernah saya baca. Kalau tak salah judulnya… (pura-pura mikir gaya Cak Lontong). Sudahlah saya lupa. Nanti aja saya tanyain lagi ke Mbah Google… (ini disebut bomb. Istilah dalam stand up comedy yang gagal bikin penonton tertawa karena ngeblank saat open mic. Kalo berhasil bikin penonton kasih standing applaus, itu namanya kill.)

Oya saya ingat. Judulnya Semar vs Google. Kata si penulis naskah stand up comedy yang ditulis dalam bahasa Jawa, pendidikan di Indonesia itu udah didikte oleh Google. Katanya, guru jaman sekarang malas untuk baca buku modul materi pembelajaran yang dikasih oleh diknas. Mereka lebih suka nyari bahan materi di Google. Alasannya lebih simpel dan cepat. Kita tinggal ketik keyword, materi yang diinginkan langsung keluar semua. Termasuk juga foto narsis beserta status teman-temannya…

Makanya kalau ada bu guru yang ngajar di kelas bawa laptop, muridnya harus curiga. Jangan-jangan lagi buka facebook. Untuk mengetahui gurunya lagi baca status apa, mudah kok. Perhatikan aja cara dia nerangin mata pelajaran. Jika penuh semangat, berarti baru aja baca statusnya Mario Teguh. Jika mukanya sedih, artinya dia baca status galau. Kalau sambil marah-marah, berarti lagi dapet….

Para murid juga gitu. Mereka kurang jelas jika diterangin oleh gurunya. Mereka lebih jelas jika diterangin oleh lampu…

Oke guys, saya Gondes…
Terima kasih dan sampai jumpa.

Editor : Komaruddin Bagja

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.